Kota Perjuangan #4

Selang beberapa minggu setelah pulang dari Pulau Borneo. Saya dan tim menunggu pengumuman prescription 2016 yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar. Waktu itu memang marathon mengikuti kompetisi karena masa menjadi mahasiswa terbaik dari jalur IPK sudah tak terkejar lagi. Maka aku merenung untuk membuka mata dan pikiran, jalan terbaik adalah mengikuti kompetisi. Saat itu setelah selesai melaksanakan tugas dari Universitas Tanjungpura, Pontianak. Puji syukur karya tulis Unhas diterima. Proposal perjalanan ke makassar pun kami susun dan kami ajukan ke kampus. Persiapan kompetisi kali ini tergolong mepet karena pengumuman tanggal 16 April 2016 Dan kompetisi dilaksanakan pada 29 April – 1 Mei 2016. Dosen pembimbing kami waktu itu penuh agenda hingga kami harus melakukan perjalanan jogja – solo dengan prameks. Tujuan ke solo adalah untuk bimbingan dan latihan presentasi. Perjalanan kala itu kami menggunakan maskapai Lion Air. Setelah melakukan boarding pass maka kami masuk ke dalam pesawat. Ketika masuk tiba-tiba ada yang tempat duduk sama dengan saya. Iya ternyata cuma salah tulis nomor tempat bukan kelebihan penumpang. Penerbangan sekitar 2 jam dari (JOG – UPG).

Tiba di bandara ujung pandang kami dijemput oleh panitia menuju asrama mahasiswa universitas hasanudin. Kota makassar, kota terbesar Indonesia bagian timur itu relatif macet juga. Sangat menyenangkan melihat kota yang menjadi penunjang ekonomi dan pergerakan Indonesia bagian timur tersebut. Di asrama mahasiswa hasanuddin saya sekamar dengan Mahasiswa Universitas Indonesia asal Aceh. Fun fact  : Bandara Ujung Pandang yang dikenal dengan nama Bandara Internasional Sultan Hasanuddin terletak di Kabupaten Maros. Kala itu aku juga melihat area kota Makassar yang tergolong macet. Tidak sempat untuk mengelilingi kota makassar karena di asrama saja sudah malam. Hari berikutnya adalah presentasi dan seminar. Seminar itu juga sekaligus diikuti dengan pembacaan hasil perlombaan. Tidak habis pikir persiapan yang telah dilakukan berakhir, tidak diharapkan. Bak semacam sudah jauh namun hasilnya nihil. Kecewa dan perasaan campur aduk, salah satu yang terngiang apakah jika melangkah saya akan gagal ? Perasaan itu muncul tapi berusaha saya tutupi dengan rasa otomatis. Salah satu obat kegagalan tersebut adalah berharap adik tingkat angkatan 2016 ke atas pada berhasil dalam lomba karya tulis ilmiah. 

Setelah itu acara selanjutnya field trip ada dua pilihan yaitu Pantai Losari dan Goa Leang-Leang. Kami waktu itu memilih untuk ikut ke goa leang-leang. Informasi dari panitia agar tidak macet di Pantai Losari. Kami dipertunjukan goa-goa yang menurut historis adalah peninggalan zaman purba. Tentu pada tahukan kehidupan masyarakat purba pada saat itu meramu dan berburu. Setelah berkunjung ke goa tersebut rombongan kami berhenti untuk membeli buah tangan yaitu roti maros dan kopi toraja. Setelah itu, kami pun bergegas berkemas untuk pulang ke jogja. Perjalanan pulang kami menggunakan maskapai Garuda Indonesia, ya bisa memilih transportasi pulang dengan maskapai garuda indonesia sebuah yang “wah” pada waktu itu. Sedikit mengobati rasa kegagalan kompetisi karena servis bagus. Apapun hasilnya itu adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Semoga aku bisa kembali mengunjungi kota-kotamu dengan status sebagai seorang Profesional Muda.

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑